Sunday, November 17, 2013

Lagu Daerah Indonesia


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Lagu daerah yang ada di Indonesia jenisnya sangat beragam. Ada lagu anak-anak, lagu pop Indonesia, lagu barat, lagu Melayu, lagu Keroncong, lagu dangdut, lagu seriosa, dan ada lagu daerah. Lagu daerah ini adalah lagu yang mewakili daerah masing-masing yang ada di Indonesia.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan lagu-lagu daerah karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa negara Indonesia terdiri dari berbagai pulau dengan suku dan adat istiadat yang berbeda-beda satu antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu daerah sehingga Indonesia menjadi kaya dengan lagu daerahnya. Apa dan bagaimana lagu daerah Indonesia itu?

Pengertian Lagu daerah Indonesia


Lagu daerah Indonesia adalah lagu yang berasal dari suatu daerah tertentu yang ada di Indonesia. Biasanya, lagu daerah ini bersifat kedaerahan dan memiliki lirik yang sesuai dengan bahasa daerahnya. Misalnya, lagu "Manuk Dadali" dari daerah Jawa Barat, lagu "Suwe Ora Jamu" yang berasal dari daerah Jawa Tengah, lagu "Gending Sriwijaya" yang berasal dari Sumatera Selatan, atau lagu "Inang" yang berasal dari daerah Batak.

Lagu daerah Indonesia ini biasanya hanya dinyanyikan khusus untuk daerah asalnya ketika ada acara-acara tertentu di daerah dan juga pencipta lagunya banyak yang tidak diketahui lagi siapa penciptanya.


Jenis Lagu Daerah Indonesia


Lagu daerah Indonesia memiliki keunikan tersendiri di tiap masing-masing daerahnya. Keunikan tersebut berkaitan dengan adat budaya daerah di Indonesia yang berbeda-beda. Menurut jenisnya, lagu daerah Indonesia ini terbagi ke dalam 3 jenis.

1. Lagu Klasik


Salah satu jenis lagu daerah Indonesia adalah lagu klasik. Lagu klasik adalah lagu daerah yang bersumber pada musik tradisional. Lagu klasik ini biasanya berkembang di pusat pemerintahan atau di wilayah kerajaan dan kesultanan. Adapun ciri-ciri yang dapat kita ketahui dari lagu klasik ini di antaranya sebagai berikut.

  • Lagu daerah Indonesia, yaitu lagu klasik biasanya digunakan dalam upacara-upacara kebesaran di keraton atau kerajaan, seperti upacara adat atau upacara agama.
  • Lagu daerah Indonesia, yaitu lagu klasik biasanya dibuat oleh pujangga istana.
  • Lagu daerah Indonesia yaitu lagu klaisk ini biasanya memiliki tema tentang ajaran moral atau tentang sejarah kerajaan dan para ksatria kerajaan.

2. Lagu Rakyat


Lagu rakyat adalah jenis dari lagu daerah Indonesia. Lagu rakyat ini adalah lagu yang berasal dari rakyat di suatu daerah yang turun temurun dari generasi ke generasi sehingga sampai di telinga kita yang akhirnya menjadi milik bersama. Lagu rakyat ini biasanya digunakan saat ada pernikahan ataupun ketika bertani dan berkebun atau berlayar.

Adapun ciri-ciri yang dapat kita ketahui dari lagu rakyat ini, di antaranya sebagai berikut.

  • Lagu daerah Indonesia yaitu lagu rakyat ini liriknya sederhana dan tidak terlalu panjang.
  • Lagu daerah Indonesia, yaitu lagu rakyat ini memiliki tema tentang kehidupan rakyat.
  • Lagu daerah Indonesia, yaitu lagu rakyat ini tidak memeiliki aturan baku sebagaimana lagu klasik.
  • Lagu daerah Indonesia, yaitu lagu rakyat dinyanyikan oleh rakyat secara turun temurun.

3. Lagu Daerah Populer


Lagu daerah populer ini adalah jenis ketiga dari lagu daerah Indonesia. lagu daerah populer ini biasanya diiringi dengan alat musik modern ataupun gabungan antara alat musik tradisional dan modern.



Fungsi Lagu Daerah Indonesia


Lagu daerah Indonesia tidak hanya sekadar alunan musik yang enak didengar, tetapi memiliki fungsinya, di antara fungsi lagu daerah Indonesia di antaranya

  • Lagu daerah Indonesia digunakan untuk upacara adat di masing-masing daerah. Misalnya, dalam upacara seren taun di daerah Sunda.
  • Lagu daerah Indonesia digunakan sebagai lagu pengiring dalam sebuah pertunjukan, seperti pamentasan Tari Serimpi di Jawa Tengah.
  • Lagu daerah Indonesia digunakan senagai lagu dalam permainan tradisional, seperti Cublak-cublak suweng dari Jawa Tengah atau Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan.
  • Lagu daerah Indonesia secara tidak langsung digunakan sebagai media komunikasi dalam suatu pertunjukan.



Contoh Lagu Daerah Indonesia


Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan berbagai suku bangsa sangat berpengaruh juga pada lagu daerah Indonesia yang dimiliki bangsa ini. Banyaknya suku bangsa dan daerah yang ada di Indonesia ini menjadikan lagu daerah Indonesia memiliki banyak lagu sesuai dengan daerahnya masing-masing dari Sabang sampai Marauke. Lagu daerah Indonesia ini disesuaikan dengan adat dan budaya masing-masing.

Berikut ini beberapa contoh lagu daerah Indonesia. 

  • NAD: Bungong Jeumpa
  • Sumatera Utara: Butet, Tading Maham, Rambadia
  • Sumatera Barat: Tudung Saji, Kambanglah Bungo, Riau Zapin
  • Jambi: Selendang Mayang
  • Sumatera Selatan: Gending Sriwijaya
  • Bengkulu: Lalan Belek, Umang-umang
  • Lampung:  Lipang Lipandang
  • Kepulauan Bangka Belitung & Kepulauan Riau: Soleram
  • DKI Jakarta: Kicir-kicir, Sirih Kuning
  • Jawa Barat:  Bubuy Bulan, Manuk dadali, Cingcangkeling, Es l ilin
  • Jawa Tengah: Cublak cublaksuweng
  • DI Yogyakarta: Te Kate Dipanah
  • Jawa Timur: Tanduk Majeng
  • Bali: Janger, Macepet-cepetan, Cening Putri Ayu
  • Nusa Tenggara Barat:  Tutu Koda, Tebe Onana
  • Nusa Tenggara Timur: Mana lolo banda
  • Kalimantan Barat:  Cik-Cik Periuk
  • Kalimantan Tengah: Tumpi Wayu
  • Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang
  • Kalimantan Timur Ading Manis, Meharit
  • Sulawesi Utara: Miara Si Luri, O Ina Ni Keke
  • Sulawesi Tengah: Palu Ngataku, Tananggu Kaili
  • Sulawesi Selatan:  Anging Mamiri
  • Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
  • Gorontalo:  Hulandalo Lipuu
  • Maluku:  Sayang Dilale, Ambon Manise
  • Papua Barat (Papua) Yamko Rambe Yamko



Menjaga Lagu Daerah Indonesia


Saat ini, lagu daerah Indonesia sudah mulai kehilangan gaungnya kalah oleh lagu-lagu luar seperti lagu Korea, lagu barat maupun lagu Indonesia sendiri yang banyak dihiasi oleh grup band dan boyband dan girlband yang sedang marak. Banyak generasi muda sekarang tidak tahu akan lagu daerah Indonesia seperti apa bahkan lagu daerahnya sendiri tidak tahu.

Kaum muda kita sangat minim sekali yang melestarikan lagu daerah Indonesia dan memilih lagu-lagu pop atau bahkan lagu luar. Padahal sebagaimana yang kita ketahui bahwa lagu daerah Indonesia ini adalah identitas dan budaya nenek moyang kita. Selain itu, lagu daerah ini memiliki sejarah yang berbeda di setiap daerahnya dan mengandung nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, sudah saatnya kaum muda kita melestarikan lagu daerah Indonesia. Salah satu caranya misalkan dengan mengadakan event-event kedaerahan, mengadakan pertunjukan seni dengan diiringi dengan lagu daerah atau lomba bernyanyi lagu daerah.

Dalam hal ini, bukan berarti kaum muda anti pada lagu pop atau lagu luar. Namun harus kita ingat bahwa hadirnya lagu-lagu genre lainnya itu jangan sampai melupakan lagu daerah Indonesia sebagai sejarah daerah dan kebanggaan kita sebagai bangsa yang memiliki wilayah dan suku bangsa yang luas sehingga lagu daerah Indonesia pun sangat banyak sesuai dengan daerahnya masing-masing. Marilah kita jaga lagu daerah Indonesia agar tetap ada dan dinyanyikan anak bangsa.

***



Kelokalan Lagu Daerah Indonesia


Perkembangan lagu daerah Indonesia mudah dilihat secara lokal. Artinya cakupannya terbatas hanya pada suatu daerah. Meskipun perkembangannya agak susah dilihat, namun lagu daerah Indonesia tetap diproduksi dan diminati selama masyarakat pendukungnya masih ada.



TV Lokal dan Lagu Daerah Indonesia


Kehadiran televisi lokal yang cukup marak memungkinkan lagu daerah Indonesia tetap ditayangkan dengan mendapat porsi yang memadai. Kehadiran TV lokal tersebut sangat membantu publikasi dan promosi lagu daerah. Kehadiran TV lokal di tiap wilayah Indonesia pun membuat geliat produksi lagu daerah semakin terlihat. Kemunculan penyanyi baru lagu daerah menjadi terwadahi dengan kehadiran TV lokal.

Sebelum kehadiran TV lokal, TVRI yang memiliki jaringan di daerah dengan siaran lokalnya telah melakukan promosi lagu daerah dengan sangta baik. Siaran lokal pada jam-jam tertentu dimanfaatkan untuk mengenalkan dan lebih mempromosikan tayangan-tayangan budaya daerah termasuk lagu daerah.

Jika pada periode 90-an, siaran televisi banyak menayangkan video klip lagu dari sebuah lagu, lain halnya pada era 2000-an yang semakin jarang diputarnya video klip sebuah lagu, terlebih lagu daerah Indonesia. hal tersebut disebabkan makin maraknya acara-acara musik yang menghadirkan langsung penyanyinya.

Hal berbeda dilakukan pada lagu daerah oleh televisi-televisi lokal. Di Bandung misalnya, siaran TVRI lokal hingga saat ini masih menayangkan video klip lagu daerah Indonesia. Begitupun dengan televisi local lainnya seperti STV, PJTV, dan Bandung TV.

Televisi-televisi lokal tersebut masih menayangkan video klip lagu daerah Indonesia secara utuh. Terlebih di TVRI lokal, lagu daerah dijadikan program unggulan dengan cara menyanyi secara on air melalui siaran televisi. Program karaoke lagu daerah Indonesia tersebut dinamakan dengan program Pasosore. Program tersebut dinamakan Pasosore karena siaran tersebut ditayangkan pada sore hari.

Masyarakat Sunda yang rindu dengan lagu daerah Indonesia pada era 80 dan 90-an, dapat memilih satu lagu dari tiga lagu pilihan yang setiap harinya berganti. Ada pula lagu daerah yang baru dirilis. Tak perlu khawatir lupa atau tak hapal liriknya sebab teks lagu ditampilkan dalam layar kaca televisi kita.

Lagu daerah lama halnya dengan lagu lainnya. Lagu daerah pun banyak yang bertema cinta. Seperti lagu daerah yang berjudul Kalangkang. Lagu daerah ini bercerita rasa simpatik yang berujung pada rasa cinta. Rasa cinta yang dimiliki diharapkan dapat terwujud dalam ikatan percintaan. Bayangan, impian mengenai keinginan terbayang-bayang dan berharap dapat menjadi nyata.

Lagu daerah berjudul Kalangkang begitu populer dan sudah banyak dinyanyikan oleh penyanyi Sunda profesional, di antaranya Nining Meida. Lagu Kalangkang ini banyak diputar di hajatan pernikahan sebab dianggap pas dengan bersatunya dua insan dalam ikatan pernikahan. Berikut lirik lagunya.

Mungguhing dina impenan
Geuning sakitu deudeuhna
Kanyaaah nu wening bersih
Satia jadi kakasih…

Mungguhing dina impenan
Geuning sakitu leahna
Pameunteu marahmay manis
Teu isin ..kaambung damis

Rambut panjang nu ngarumbay
Disangkeh panangan nyampay
Lalaunan raray tanggah
Rangkulan karaos pageuh

Luhur pasir tepung geten
Perlambang asih nu mekar
Kabagjaan nu duaan…..nu duaan

Hanjakal ….hanjakal teuing
Endah ngan ukur kalangkang…
Harepan ……harepan …. diri
Sing nyanding jeung kanyataan


Selain lagu daerah Indonesia berjudul Kalangkang, terdapat lagu daerah yang sudah sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat di luar suku Sunda. Lagu daerah berjudul Es Lilin. Lagu Es Lilin menjadi representasi kebudayaan Sunda sebab es lilin buatan Bandung begitu terkenal, ditambah pula pencantuman nama wilayah dalam lagu tersebut yang ketika itu menjadi pusat penjualan es lilin di Bandung.

Jika diperhatikan, lirik lagu Es Lilin memiliki pola seperti pantun, yakni dua baris pertama merupakan sampiran dan dua baris berikutnya merupakan isi. Lagu Es Lilin merupakan lagu yang bercerita mengenai rasa kepenasaran seseorang kepada orang yang dilihatnya namun terdapat ketakutan-ketakutan yang dirasakan. Ketakutan tersebut karena was-was atas apa yang diinginkan tidak akan terwujud.



Doel Sumbang - Musisi yang Banyak Menciptakan Lagu Daerah Indonesia


Masyarakat Sunda memiliki musisi andal yang banyak menciptakan lagu daerah Indonesia. Doel Sumbang yang bernama lengkap Wahyu Affandi adalah seorang musisi Sunda yang tak hanya dikenal di kalangan pencinta lagu daerah saja, namun juga dikenal di blantika musik Indonesia. Ia banyak melakukan duet dengan penyanyi ternama seperti Nini Carlina dengan lagu Kalau Bulan Bisa Ngomong yang menjadi hits terpopuler di tahun 90-an.

Doel Sumbang memiliki kekhasan dari segi liriknya yang lugas, yang tak hanya membicarakan tema cinta saja namun juga kerap mengkritisi persoalan keseharian. Persoalan politik, lingkungan, interaksi keseharian dengan tetangga, bahkan pergaulan pun tak luput dari perhatian Doel Sumbang.

Seperti halnya lagu daerah berjudul Jol yang ia nyanyikan kemudian dinyanyikan pula oleh Nining Meida. Lagu tersebut membicarakan tentang kehadiran dan kedatangan seseorang yang telah menyakiti hati.

Meskipun kita sudah tak ingin lagi berhubungan dan dikunjungi oleh orang tersebut, namun orang tersebut tak menyerah untuk terus dapat mengunjungi kita. Meski orang tersebut telah menyakiti hati, namun kita selalu dapat menerima dan memaafkannya. Putus sambung terjadi dalam hubungan meksi akhirnya kita berupaya untuk menutup hati, namun orang tersebut terus mendatangi dan akhirnya kita pun pasrah pada keadaan.


Berikut lirik lagu yang berjudul Jol.

Jol
Anjeun datang deui
Sanggeus sababaraha kali
Ngahianat
Nganyeyeri
Torojol jol jol
Anjeun datang deui

Jol
Anjeun datang deui
Kuaneh naha kuring beut lengle
Hararese
Nutup hate
Torojol jol jol
Anjeun datang deui

Kukuring ditutup ku anjeun dibuka
Tutup buka rusak engselna
Kukuring ditutup kuanjeun dibuka
Tutup buka leungit koncina
Kukuring ditutup kuanjen dibuka
Tutup buka lesot tolakna
Kukuring ditutup kuanjen dibuka
Tungtung namah panto muka salilana

Jol
Anjeun datang deui
Kungsi ngahianat kungsi nganyenyeri
Kuring lengle eleh deui
Daek deui popo poek kana kanyeri



Cinta dan Pergaulan dalam Lagu Daerah Indonesia Karya Doel Sumbang


Persoalan yang mendunia yakni cinta tak luput dari incaran Doel Sumbang. Doel menggambarkan cinta dengan menghadirkan suasana lokal, yakni suasana Pantai Pangandaran. Menggunakan bahasa daerah, lagu Sisi Laut Pangandaran ini menceritakan sebuah tempat di wilayah Jawa Barat yang menjadi saksi atas peristiwa cinta, membuat unsur lokalnya sangat kental terasa.

Persoalan bahasa dan lokasi di lingkup kedaerahan berhasil dikemas dengan sangat baik oleh Doel Sumbang. Pantai yang kerap dijadikan sebagai tempat romantis untuk memadu kasih digambarkan dengan begitu syahdu.

Tergambar suatu keadaan yang saling melengkapi di antara dua manusia, tergambar perasaan saling menyayangi, saling melindungi, dan saling menghargai. Doel menjadikan lagu daerah Indonesia yang bertema cinta tak hanya mengobral janji setia saja, namun mampu membuat suasan romantis dalam lagunya.


Sisi Laut Pangandaran


Harita basa usum halodo panjang
Calik paduduaan
Dina samak salambar
Hmmm.. saksina bulan anu sapotong
Hmmm.. saksina bentang anu baranang
 

Aya kasono aya katresna
Aya kadeudeuh aya kanyaah
Ngabagi rasa bungah jeung bagja duaan
 

Aya kasono aya katresna
Aya kadeudeuh aya kanyaah
Ngabagi rasa bungah jeung bagja duaan
Sisi laut Pangandaran?
 

Tina ati pada pada kedal jangji
Urang silih asuh silih asih silih jadi
Deg ngadegkeun arti asih saenyana
Deg ngadegkeun arti deudeuh saenyana

Ulah dugika rasa katresna
Kerep ngagedur ukur amarah
Nu balukarna nuntun kana jalan salah

Ulah dugika rasa katresna
Kerep ngagedur ukur amarah
Nu balukarna nuntun kana jalan salah
Sisi laut Pangandaran?

Reup dicanggreud hate geus pageuh kabeungkeut
Sisi laut Pangandaran?

Reup dicangkrem beuki rapet beuki deudeuh
Sisi laut Pangandaran?..

Selain persoalan cinta, Doel pun mengkritisi persoalan pergaulan anak muda. Pergaulan anak muda yang menganggap dugem semalaman dan pulang di subuh hari, mabuk, mengonsumsi narkoba yang semuanya itu dianggap tren, gaul, dan keren disajikan dengan caranya yang khas.

Sentilan atas fenomena anak muda dibahasakan dengan sangat luas dan apa adanya. Penggunaan ragam bahasa yang dipilih pun termasuk ragam bahasa keseharian. Dalam lagunya, Doel menyebutkan tokoh bernama Ema yang merupakan akronim dari Edanna Manusa (gilanya manusia).

Ema adalah seorang anak perempuan yang mengonsumsi ekstasi. Untuk mendapatkan ekstasi, ia sampai menjual harga diri dan tidak peduli atas kelangsungan masa depannya.

Di akhir lirik, Doel mencantumkan: Sing nyaah ka diri sorangan, sing karunya ka indung bapa. Lirik akhir tersebut merupakan sebuah pesan bahwa sudah semestinya kita sayang pada diri kita sendiri dengan tidak menggunakan narkoba (jenis ekstasi) yang dapat merusak tubuh. Terlebih lagi, sepatutnya kita menyayangi dan mengasihani orangtua yang memiliki harapan besar atas masa masa depan kita.

Berikut lirik lagunya.

Ema...
Keur naon silaing Ema
Eta sirah gudag gideug
Make kacapanon hideung

Ema....
Geura balik silaing Ema
Hayam jalu geus kongkorongok
Panon poe tereh bijil

Ema...
Na keur naon silaing triping Ema
Pan geus puguh gara-gara triping Ema
Hirup silaing jadi pakusut

Mimiti harga diri
Nepi ka kahormatan
Di morah mareh ngabelaan ekstasi

Mimiti harga diri
Nepi ka kahormatan
Ludes teu nyesa dituker ku ekstasi

Ema...
Sing nyaah ka diri sorangan Ema
Ema....
Sing karunya ka indung bapa

Lagu daerah Indonesia yang dibuat Doel Sumbang tak hanya menjadi warna dalam musik daerah sajale. Lebih dari itu, Doel ingin menunjukkan sikap kritisnya atas segala hal yang terjadi dalam kehidupan. Doel sadar benar bahwa persoalan sosial menjadi tanggung jawab musisi dalam memberikan pesan melalui lirik, notasi, dan melodi.


0 komentar "Lagu Daerah Indonesia", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment