Tuesday, October 1, 2013

PENGETAHUAN DASAR BUDAYA DAN SENI


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


I.        PENGETAHUAN DASAR BUDAYA DAN SENI

Sebelum mengenal seni lebih jauh, perlu memahami pengertian seni budaya dengan benar. Istilah atau nama mata pelajaran “Seni Budaya”, memang dapat membingungkan pemahaman kita karena seni itu sendiri merupakan bagian dari budaya seperti ilmu-ilmu atau mata pelajaran lainnya..

 Namun makna yang dimaksudkan pada istilah tersebut adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk seni sebagai salah satu hasil cipta, rasa dan karsa manusia atau yang dapat disebut dengan istilah “budaya”.



 Ruang lingkup yang dipelajari pada materi ini adalah seni yang berkembang pada tingkat lokal (daerah), nasional serta internasional sebagai salah satu keanekaragaman budaya yang berkembang di Indonesia.  Untuk lebih jelasnya cermati materi berikut ini.

 A.  Pengertian Budaya

Istilah “budaya” berasal dari kata budi dan daya. Budi berarti akal, pikiran atau nalar dan daya berarti usaha, upaya atau ikhtiar. Ada juga yang menafsirkan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk “budi-daya” yang berarti daya dari budi, yaitu kekuatan dari akal yang berupa cipta (pikiran), rasa (perasaan) dan karsa (kehendak). Berdasarkan pengertian tersebut maka arti kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa.

Menurut pendapat Koencaraningrat ada tiga wujud budaya, yaitu : 

1.    Wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.

2.    Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan

3.    Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Dari ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas wujud kebudayaan yang ke tiga akan  banyak dibahas dalam materi ini. Wujud kebudayaan yang berupa kebendaan atau hasil karya manusia dapat berupa peralatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta berupa hasil-hasil karya manusia lainnya diantaranya adalah benda-benda seni atau yang biasa disebut dengan istilah kesenian. Jadi seni atau kesenian merupakan salah satu bentuk atau wujud serta hasil dari kebudayaan. 


B.  Pengertian Seni 

Secara umum kesenian merupakan salah satu kebutuhan manusia selain kebutuhan pokok lainnya. Seni merupakan salah satu kebutuhan psikis manusia yang secara sadar maupun tidak sadar sebenarnya sering melakukan dan sering bertatapan dengan seni. Kegiatan seni dilakukan manusia melalui perasaannya, yaitu rasa indah. Jadi seni identik dengan rasa indah. Selain itu seni banyak memasuki di berbagai sisi kehidupan manusia, seperti :

1.    Bidang keagamaan, kita kenal seni baca Al-Qur’an, seni kaligrafi, dan sebagainya.

2.    Bidang sosial, kita kenal berbagai bentuk kesenian dalam fungsi nilai-nilai sosial seperti berbagai jenis tari tarian, lagu-lagu pop, dangdut, mode pakaian dan sebagainya.

3.    Bidang kehidupan ekonomi, yaitu seni yang dapat digunakan sebagai salah satu alat perdagangan, seperti gambar reklame, iklan, benda kerajinan, dan sejenisnya.

4.    Bidang ilmu pengetahuan, seperti koleksi barang-barang seni dan media-media seni lainnya.

5.    Bidang murni kesenian, misalnya puisi, musik, lukisan dan masih banyak lagi di berbagai bidang lainnya.

Sebagai  gambaran berikut ini merupakan pengertian (definisi)  seni menurut para ahli dan sumber lainnya, antara lain : 

1.    Ki Hajar Dewantara.

Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara, seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia. Dari pengertian di  atas jelas bahwa yang dimaksud dengan seni adalah hal-hal yang indah-indah saja. Sesuatu yang indah adalah yang tidak bertentangan dengan moral dan etika

2.    Ensiklopedia Indonesia 

Apa yang disebut dengan kesenian itu meliputi penciptaan dari segala macam hal atau benda dan karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarnya. 

3.    Popo Iskandar

Seni adalah alat pengutaraan konkrit suara batin si pencipta dalam kesadaran hidup berkelompok (sosial) 

4.    Akhdiyat Kartamiharja.

Seni adalah kegiatan rohani manusia yang mererfleksikan realitas dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rahasia penerimanya.  Dengan demikian seni memiliki beberapa aspek, antara lain : 

a.    Aspek ke dalam, yaitu kegiatan rohani si pencipta (daya cipta)

b.    Aspek ke luar, yaitu efek terhadap si penerima (pengaruh hasil karya)

Dari berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa dari waktu kewaktu seni mengalami perkembangan, sejalan dengan perkembangan hidup manusia, maka hingga sampai saat ini belum ada pengertian seni secara baku. Seni yang selalu berkembang setiap waktu banyak memunculkan berbagai macam pengertian (definisi) menurut pandapatnya masing-masing sesuai perkembangan pada jamannya.

Namun demikian pada dasarnya bahwa seni merupakan salah satu hasil karya manusia yang diungkapkan melalui batin atau perasaannya secara indah dengan berbagai media, sehingga melahirkan berbagai macam bentuk seni yang dapat dinikmati baik melalui pendengaran (audio), penglihatan (visual) atau baik melalui pendengaran maupun penglihatan. 

Sumber keindahan (seni) yang ada di dunia ini adalah Allah, karena Allah Maha Indah. Semua keindahan yang ada di langit dan bumi serta isi-Nya  merupakan ujian bagi manusia. Apakah manusia mampu mensyukuri apa sebaliknya. Manusia tidak dapat menciptakan keindahan tersebut, tetapi manusia hanya mampu mengelola keindahan melalui perbuatan dengan membuat hasil karya dengan media yang sudah disediakan oleh Allah. Hasil karya yang indah tersebut menurut batasan manusia, disebut dengan istilah seni.

Dengan tidak disadari manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan akan seni (keindahan). Sifat manusia yang selalu ingin mengungkapkan jati dirinya, karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup yang bermoral, berselera, berakal dan berperasaan. Seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Seni merupakan salah satu bagian dari budaya sebagai bentuk ungkapan perasaan manusia.


C.  Aspek-aspek Materi Seni Budaya

Materi seni budaya dapat dikelompokkan menjadi beberapa aspek bidang mata pelajaran, sebagai berikut : 

a.    Seni rupa

Pendidikan seni rupa adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang konsep-konsep dan nilai-nilai seni serta me-ngembangkan ketrampilan untuk  menghasilkan karya seni yang dapat dinikmati secara visual, melalui indra penglihatan. Nilai-nilai karya seni rupa dapat diwujudkan melalui bahasa rupa, yaitu garis, bidang dan warna. Contoh : gambar, lukisan, hasil karya seni kriya (kerajinan) dan sebagainya.

b.    Seni musik

Materi pendidikan seni musik meliputi pengembangan olah vokal dan teknik penggunaan berbagai macam alat-alat musik. Jadi hasil karya seni musik  diungkapkan melalui bunyi dan suara. Dapat dinikmati melalui media pendengaran (auditory art). Contohnya : olah vokal dan permainan alat-alat musik.

c.    Seni tari

Seni tari atau seni gerak mempelajari tentang gerak olah tubuh yang diwujudkan melalui dialog dan acting. Karya ini dapat dinikmati melalui penglihatan dan pendengaran (auditory visual art). Contoh: sendratari, tari tor-tor dan tarian tradsisional maupun kreasi baru lainnya.

d.    Seni teater 

Seni teater termasuk jenis seni pertunjukan, yaitu perpaduan antara unsur musik, tari dan peran. Hasil karya seni teater ditampilkan atau diwujudkan  melalui dialog dan acting. Karya ini dapat dinikmati melalui penglihatan dan pendengaran (auditory visual art). Sebagai contoh, antara lain opera, sendratari, berbagai jenis drama tradisional dan modern.



II.     MENGIDENTIFIKASI JENIS KARYA SENI RUPA TERAPAN DAERAH SETEMPAT

Tujuan mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan adalah untuk mengenal lebih dekat tentang karya seni rupa terapan, baik dari segi jenis, bentuk, media, corak maupun ciri khasnya. Sebelum mempelajari lebih jauh tentang karya seni rupa terapan  perlu memahami terlebih dahulu pengetahuan tentang seni rupa.


A.        Pengertian Seni Rupa

Seni rupa adalah wujud hasil karya manusia yang dapat dinikmati melalui indara penglihatan (visual). Secara garis besar seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terap.

1.        Seni rupa murni

Seni murni merupakan istilah untuk menandai bahwa karya yang dihasilkan tidak dimaksudkan untuk tujuan praktis atau fungsional, tetapi murni sebagai media ekpresi, seperti seni lukis, seni patung dan seni grafis dengan berbagai teknik beserta paham (aliran) yang dianutnya, seperti realisme, naturalisme, ekpresionisme, surealisme, abstrak dan lain sebagainya.

2.        Seni rupa terap

Seni rupa terap (pakai) sering disebut juga dengan istilah desain” yang berasal dari bahasa Itali designo yang artinya gambar. Dalam perkembangannya desain dimaknai  sebagai art and craft”, yaitu perpaduan antara seni dan ketrampilan. Kata desain dalam dunia seni rupa di Indonesia disamakan dengan kata reka bentuk, reka rupa, tata rupa, perupaan, anggitan, rancangan, rancang bangun, perencanaan dan lain-lain.  Jenis-jenis desain terdiri dari desain arsitektur (bangunan), desain interior (ruang dalam), desain eksterior (ruang luar/ taman), desain tekstil, desain grafis dan desain produk industri (kerajinan).



B.        Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan selain diartikan sebagai desain, adalah salah satu cabang seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional (fungsi pakai) serta memiliki unsur nilai keindahan. Sebagai salah satu hasil karya seni rupa yang memiliki tujuan praktis/ fungsional tersebut adalah seni kria. Seni kria dapat dimasukkan dalam karya seni pakai atau terapan, karena hasil karya seni kria dirancang dan dibuat untuk tujuan praktis, yaitu digunakan atau dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti penghias ruangan, cinderamata, assesoris, bahan sandang dan perlengkapan sehari-hari, furniture, dan sebagainya.

 Istilah kria merupakan kata khas asli Indonesia yang berarti keahlian, kepiawaian, kerajinan dan ketekunan. Seni kria (craft) pada umumnya dikenal sebagai karya seni kerajinan.. Namun dalam perkembangan saat ini selain kria sebagai karya seni terapan muncul karya seni kria yang dibuat untuk tujuan ekpresi, karya semacam ini dapat digolongkan  sebagai karya seni murni. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seni kria berdasarkan fungsinya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni kria terapan dan seni kria murni.

Seorang pengrajin atau kriyawan khususnya seni kria terapan dalam membuat benda-benda kerajinan pada umumnya satu konsep karya dapat diproduksi lebih dari satu karya atau banyak karya, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggarapan karya tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh dalam memproduksi seni kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga bagian membatik,  mewarna,  merebus batik (melorod),  finishing dan sebagainya. Hasil karya seni kria memiliki ciri khas yang unik dan menarik.

Wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam, memberi inspirasi bagi pengrajin Indonesia untuk memanfaatkannya sebagai media atau bahan untuk berkreasi. Kretifitas para seniman sejak jaman pra-sejarah hingga kini dari generasi kegenerasi dikerjakan secara turun temurun hingga melahirkan karya seni kria yang bersifat kedaerahan yang lazim disebut dengan istilah seni tradisional. Masing-masing daerah memiliki ciri khas yang unik dan menarik sebagi identitas daerah setempat.


C.       Berbagai Jenis Karya Seni Rupa Terapan

Berdasarkan bentuk atau wujudnya jenis karya seni rupa terapan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis karya seni rupa terapan dua dimensi dan jenis karya seni rupa terapan tiga dimensi.

1.      Jenis karya seni rupa terapan dua dimensi

Berdasarkan wujudnya jenis seni rupa terapan dua dimensi adalah jenis seni rupa terapan yang memiliki dua ukuran (dua matra), yaitu panjang dan lebar. Berwujud bidang datar dan ada unsur kedalaman dan ruang namun ha-nya bersifat semu saja, hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik perspektif sebuah garis dan bidang dan pemanfaatan gelap terang dan warna. Wujud karya hanya dapat dinikmati atau dilihat dari satu arah saja. Contohnya berbagai jenis gambar atau desain dan seni kria berbentuk bidang datar seperti hiasan dinding.

2.        Jenis seni rupa terapan tiga dimensi

Jenis karya seni rupa terapan tiga dimensi adalah wujud karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan volume. Berwujud benda utuh dan dapat dilihat da-ri segala arah. Seperti jenis perabot rumah tangga, cendera-mata, benda hias dan sebagainya.

3.    Jenis karya seni rupa terapan berdasarkan bahan yang digunakan

Kemahiran bangsa Indonesia dalam mengerjakan bahan-bahan yang ada di alam seperti kayu, batu, logam dan tanah liat sudah ada sejak jaman dahulu kala. Hal tersebut dapat kita buktikan dari hasil-hasil peninggalannya, seperti tempat tinggal dengan arsitektur kayu, ukiran kayu, bangunan candi dari batu dan batu bata merah, alat-alat rumah tangga dari gerabah, logam serta kayu dan sebagainya. Bahan-bahan alam seperti batu, kayu, bambu, tanah liat, cadas dan berbagai jenis logam dan sebagainya dapat diolah menjadi berbagai jenis karya kerajinan atau seni rupa terapan.

Penggolongan jenis karya seni rupa terapan (hasil karya seni kria) berdasarkan bahan yang digunakan, antara lain :

No.

Jenis bahan yang digunakan

Jenis/ nama karya seni rupa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

bambu
kayu
logam
kulit
batu
rotan
tanah liat
tekstil
dan sebagainya

seni kerajinan bambu
seni kerajinan kayu
seni kerajinan logam
seni kerajinan kulit
seni kerajinan batu
seni kerajinan rotan
seni kerajinan tanah liat
seni kerajinan tekstil


4.    Jenis karya seni rupa terapan berdasarkan teknik yang digunakan

Teknik seni rupa terapan adalah suatu cara melalui keahlian atau ketrampilan seseorang dalam membuat sesuatu hasil karya berupa benda-benda pakai atau benda hias yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari secara praktis dengan menyesuaikan bahan yang digunakan. Banyak berbagai macam teknik yang digunakan dalam membuat hasil karya seni rupa terapan.

Penggolongan seni rupa terapan (hasil karya seni kria) berdasarkan teknik yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut :


No


Bahan yang digunakan


Teknik yang digunakan

Jenis/ nama karya seni rupa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
 7.
8.


kain
kayu
bambu
serat
perak
aluminium
 benang
kaca


batik
ukir/ pahat
anyam
tenun
cor logam
ukir sudetan
 sulam
plakat


seni kerajinan batik
seni kerajinan ukir/pahat
seni kerajinan anyam
seni kerajinan tenun
seni kerajinan cor logam
seni kerajinan ukir sudetan
seni kerajinan sulam
seni  hias kaligrafi


Sumber :

-  A.W, Sukimin, 2007.Terampil Berkarya Seni Rupa 1. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
-  Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Seni. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 
-  Kamaril, Cut dkk. 1998. Pendidikan Seni Rupa/ Kerajinan Tangan. Jakarta  : DPK. Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara DII..

3 comments: