Thursday, June 27, 2013

Pigmen: Molekul-Molekul Penghasil Warna


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


KESEMPURNAAN SENI WARNA ILAHI part 3

BAB 3

Pigmen: Molekul-Molekul

Penghasil Warna





Dalam bab-bab terdahulu, telah disinggung bahwa karena per-bedaan sifat atomik molekul pigmen, objek-objek memantul-kan sinar berbeda; dan karenanya, berbagai nuansa warna di-hasilkan. Lihatlah sekeliling Anda sekali lagi. Aneka warna dalam daerah penglihatan Anda menunjukkan keberadaan pigmen-pigmen dalam jumlah sama, karena warna dari segala sesuatu di sekeliling kita tergan-tung kepada pigmen-pigmen yang terdapat dalam komposisi zat terse-but. Warna hijau tanaman, warna kulit, warna binatang, singkatnya, se-mua warna berasal dari karakteristik struktural pigmen yang terkandung dalam objek-objek atau makhluk-makhluk hidup tersebut.


Apakah Pigmen Itu?

Pigmen, yang terdapat di dalam mata kita dan di dalam permukaan luar objek, adalah molekul khusus yang memunculkan warna. Sejumlah energi tertentu diperlukan untuk mengaktifkan molekul pigmen. Tentu saja, seperti dalam tahap-tahap lain pembentukan warna, lagi-lagi ada keselarasan sempurna antara pigmen dan cahaya. “Cahaya tak kasat-mata“ yang mencapai bumi telah dirancang khusus untuk molekul-mole-kul “pigmen“, yang dikenal sebagai molekul-molekul warna, dalam makhluk-makhluk hidup.
Lebih jauh lagi, mata manusia juga mempunyai struktur yang sesuai untuk tujuan ini. Sel-sel kerucut dalam retina mata kita mengindra tiga warna primer – merah, hijau, dan biru – karena molekul pigmen khusus yang dikandungnya. Tugas terpenting yang dilakukan oleh pigmen ini agar kita dapat melihat dunia penuh warna adalah mengubah energi “warna“ dari cahaya menjadi impuls saraf. Ini berarti bahwa semua yang kita kenal sebagai warna adalah hasil akhir ketika pigmen ini mengi-rimkan panjang gelombang cahaya yang sampai kepadanya ke otak dalam bentuk impuls saraf.11
Tingkat energi cahaya tampak sesuai dengan tingkat energi yang diperlukan untuk mengaktifkan molekul pigmen dalam kulit makhluk hidup, atau dalam sisik, bulu, atau rambut yang menyelimuti kulit mereka, sehingga warna-warna mereka terbentuk.
Seperti telah dipahami, pigmen, yang terdapat dalam pusat pengli-hatan dan di dalam badan makhluk hidup, selaras sempurna dengan sis-tem-sistem badan lainnya. Ketiadaan atau kekurangan molekul pigmen tertentu dalam pusat penglihatan makhluk hidup menyebabkannya tidak mampu membedakan warna-warna di lingkungannya.
Pertanyaannya adalah: bagaimana molekul-molekul khusus ini ber-kembang di dalam kulit makhluk hidup? Kita dapat memberikan satu jawaban untuk pertanyaan ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan lebih jauh. Apakah makhluk hidup memperoleh warna-warna ini de-ngan mengetahui sifat-sifat spektrum cahaya khusus yang mencapai bumi, dan kemudian memilih molekul pigmen khusus berdasarkan hal itu? Tentu saja peluang untuk kebetulan seperti ini terjadi adalah nol. Molekul spesifik ini telah ditempatkan dalam kulit makhluk hidup de-ngan desain yang disengaja. Jelaslah bahwa tidak mungkin makhluk hidup dapat melakukan proses seperti itu, dan tidak mungkin pula kebe-tulan-kebetulan acak menghasilkan pembentukan seperti itu. Kesela-rasan yang dimaksud hanyalah satu, yang hanya dapat terjadi karena Dia Yang Maha Berkehendak telah menciptakannya, dan karena Dia menjaga segala sesuatunya dalam keteraturan. Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup dengan karakteristik sangat canggih sesuai kekhasannya masing-masing. Segala sesuatu, hidup atau mati, memiliki pigmen yang cocok baginya. Pigmen ini menyerap cahaya secara selektif menurut struktur molekulnya. Setiap pigmen tidak bereaksi terhadap cahaya dengan cara yang sama. Oleh karena itu, pigmen-pigmen ini tidak dapat memulai reaksi kimia yang sama dan membentuk warna yang sama.
Kita bisa mengambil klorofil, molekul pigmen yang menyebabkan tanaman tampak berwarna hijau, sebagai contoh. Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu dan me-mantulkan panjang gelombang yang sesuai dengan warna hijau. Klorofil, molekul pigmen pada tanaman, memantulkan foton yang tampak ber-warna hijau karena panjang gelombangnya. Pada saat yang sama, energi yang mereka terima dari sinar matahari membuat tanaman ini mampu menghasilkan karbohidrat, salah satu sumber makanan utama bagi selu-ruh makhluk hidup.12 Molekul pigmen yang berbeda akan memantulkan warna tertentu pada panjang gelombang tertentu berdasarkan sifat mole-kul itu sendiri, dan dengan demikian menyebabkan reaksi kimia yang berbeda.
Terdapat banyak jenis pigmen di alam ini. Beberapa contoh sudah cukup untuk menunjukkan bahwa molekul pigmen telah dirancang khu-sus untuk kehidupan.


Contoh-Contoh Jenis Pigmen
Melanin: Sumber Warna Pelindung

Mata makhluk hidup sangat sensitif terhadap cahaya dan mudah terganggu. Namun demikian, kita masih dapat dengan aman menatap matahari dan melihat sekeliling kita, berkat sistem pendukung yang diciptakan Allah secara khusus. Salah satu sistem pendukung ini adalah sekelompok molekul pigmen yang terdapat di dalam mata.
 Sebagaimana telah diketahui, warna mata makhluk hidup berva-riasi. Yang memberi warna pada mata adalah, lagi-lagi, pigmen. Melanin adalah salah satu zat pigmen di dalam mata yang memberi warna pada mata. Pigmen yang sama juga memberi warna pada kulit dan rambut Anda. Akan tetapi, melanin memberikan lebih dari sekadar warna. Para peneliti percaya bahwa melanin, yang terdapat di dalam mata, mem-berikan perlindungan terhadap efek sinar matahari yang dapat merusak, dan peningkatan kualitas penglihatan. Zat melanin, solusi alam untuk masalah sinar berbahaya, menyerap dengan lebih kuat cahaya berenergi tinggi daripada cahaya berenergi rendah. Dengan demikian, zat ini menyerap ultraviolet lebih kuat daripada biru, dan menyerap biru lebih kuat daripada hijau.13 Dengan cara ini, melanin melindungi lensa mata dari ultraviolet. Melanin menyediakan perlindungan yang mendekati optimum bagi retina dengan menyaring warna sebanding dengan kemampuan mereka merusak jaringan retina — dan dengan demikian mengurangi risiko degenerasi makular. Orang dengan melanin-mata lebih banyak berpeluang lebih kecil mengalami degenerasi makular; orang dengan melanin-mata lebih sedikit berpeluang lebih besar meng-alami degenerasi makular. Sekitar 15% dari persediaan asli melanin hilang dari mata ketika kita berumur empat puluh dan 25% hilang pada usia lima puluh. Melanin memainkan peranan kritis dalam perlindungan mata: para ahli mata melaporkan bahwa melanin pada mata mengu-rangi risiko degenerasi makular yang berhubungan dengan usia.14
Sebagaimana dimengerti, setiap fungsi zat melanin menunjukkan kepada kita rancangan istimewa zat ini.
Jawaban untuk pertanyaan bagaimana zat ini bisa ada adalah bahwa tidak mungkin bagi zat multifungsi berstruktur sempurna seperti ini dapat muncul secara kebetulan. Allah telah menciptakan zat melanin, seperti semua benda lainnya di jagat raya, secara khusus untuk memenuhi kebutuhan manusia.


Sumber Warna yang Hidup

Karotenoid dan lipokrom adalah molekul pigmen, yang disintesis oleh tanaman dan memantulkan warna-warna kuning, merah dan ora-nye. Binatang dapat memperoleh pigmen ini hanya dengan memakan tanaman.
Bunga karang beracun, crinoidea, teripang beracun dan beberapa mo-luska sebagian atau seluruhnya berwarna kuning, merah atau oranye karena karotenoid, yang juga terdapat pada bagian kuning sayap kupu-kupu dan paruh burung. Pada serangga-serangga tertentu, warna ini dipancarkan oleh kelenjar khusus, yang berwarna kuning atau merah. Anehnya, senyawa-senyawa ini biasanya hijau pucat atau bahkan tidak berwarna dan hanya menjadi kuning cerah di dalam darah serangga beracun. Karotenoid bukan hanya berguna sebagai warna peringatan; pada beberapa serangga pigmen ini bahkan berubah menjadi senyawa beracun, yang berarti bahwa mereka berfungsi ganda, sebagai senjata dan sebagai sinyal.15 Dengan sistem yang sangat istimewa ciptaan Allah ini, banyak makhluk hidup terus hidup dan berkembang.
Sejauh ini, hanya sebagian kecil dari sekian banyak jenis pigmen di alam yang telah kita kaji dengan singkat. Kesimpulan yang kita peroleh dari tinjauan ini adalah keberadaan desain sempurna yang terungkap dengan sendirinya dalam pigmen-pigmen, dalam atom-atom yang mem-bentuk pigmen-pigmen ini, dan dalam semua warna yang dihasilkan. Allah, Pemilik desain luar biasa ini, Tuhan semesta alam, memperke-nalkan diri-Nya kepada kita melalui cita rasa seni yang unik pada warna yang diciptakan-Nya di alam.

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada" (QS. Al Hajj, 22: 46) !

Picture Text

Keanekaragaman warna daun tumbuhan berbunga adalah reaksi molekul pigmen di dalam strukturnya terhadap cahaya.

Pigmen klorofil pada tanaman lebih dominan daripada pigmen lain. Oleh karena itu, tanaman tampak hijau.

Sinar yang berasal dari matahari mengaktifkan pigmen-pigmen di dalam objek sehingga warna-warna terbentuk. Kita dapat mengibaratkan molekul pigmen sebagai ayakan yang mempunyai tingkat selektivitas tergantung pada ukuran lubang-lubangnya. Seperti pada ayakan, panjang gelombang yang dipilih pigmen menurut strukturnya – yang berarti warna – bervariasi.

Darah mengandung pigmen berwarna yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Warna ini bervariasi di antara makhluk-makhluk hidup. Misalnya, darah cumi-cumi berwarna biru terang atau tanpa warna, sementara pigmen darah hewan lain dan manusia berwarna merah. Warna merah pada jengger ayam dan udang ditimbulkan oleh pigmen darah.


Mata merah dan besar

katak mengirimkan sinyal peringatan terhadap predator-nya (kanan). Mata reptil yang terlihat di atas memiliki warna yang tidak membongkar kamuflase sang reptil. Mata burung hantu (kedua dari atas) memiliki warna eksklusif untuk jenisnya.

Sumber warna yang hidup di dalam paruh burung toucan adalah molekul pigmen juga.



Bersambung ke part berikutnya.

0 komentar "Pigmen: Molekul-Molekul Penghasil Warna", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment