Wednesday, October 31, 2012

SEKILAS TENTANG FOTOGRAFI

Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.

Jenis-jenis kamera

Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

Format film

Sebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
  1. APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia.
  2. Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita.
  3. Medium format
  4. Large format

Jenis Film

  1. Film B/W, film negatif hitam putih.
  2. Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai.
  3. Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas.

Jenis-jenis kamera

  1. Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.
  2. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.
  3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem.
  4. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium.
  5. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium.
Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.
Kamera digital. Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film.
  1. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
  2. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.
  3. DSLR. Digital SLR.
Lensa, mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.
Field of View (FOV) tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.

Saturday, October 27, 2012

PEMOTONGAN HEWAN QURBAN DI SMP NEGERI 1 SIDAYU


Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar...
Laa ilaaha illallahu wallahu akbar...
Allahu Akbar walillaahil hamd..

Bertepatan dengan tanggal 11 Dzulhijjah 1433 H, Sabtu 27 Oktober 2012, Keluarga Besar SMP Negeri 1 Sidayu Gresik melaksanakan pemotongan Hewan Qurban dalam rangka memperingati hari Raya Idul Adha 1433 H. Acara tersebut berlangsung mulai dari pukul 07.00  dan dilaksanakan di halaman SMP Negeri 1 Sidayu Gresik.

Ibadah Qurban bertujuan menumbuhkan aneka nilai yang luhur bagi diri orang yang melaksanakannya, di antaranya nilai keikhlasan, nilai kesabaran, nilai kepatuhan, dan nilai perjuangan (pantang menyerah) dalam menjalankan suatu amanah. Kesemua nilai-nilai tersebut diharapkan menjadi spirit dalam kehidupan kita sehari-hari termasuk dalam peningkatan kinerja semua struktur di SMP Negeri 1 Sidayu Gresik. Dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT, seluruh keluarga besar SMP Negeri 1 Sidayu Gresik menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli dan menyembelih hewan qurban tersebut. Alhamdulillah tahun ini SMP Negeri 1 Sidayu Gresik berqurban sebanyak 3 ekor sapi dan 1 ekor kambing.
 

 Hewan Qurban Sebelum di Potong

Pemotongan Hewan Qurban oleh Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sidayu

 Hewan Qurban Tergeletak Setelah Disembelih

 Lafazd Tahlil dan tahmid Berkumandang di SMP Negeri 1 Sidayu dalam Rangka Penyembelihan Hewan Qurban

 Pemotongan Hewan Qurban oleh Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sidayu

 Pemotongan Daging Qurban oleh Siswa Siswi











Wednesday, October 24, 2012

Musik Tradisional

1. Pengertian Seni Musik

Seni Musik merupakan salah satu media yang sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan melalui media suara. Berbagai macam warna suara yang di atur dan disusun akan memunculkan sebuah komposisi suara yang dapat menghanyutkan rasa, bahkan dapat membuat perasaan manusia menjadi lembut.

Sejak zaman prasejarah, manusia mengenal dan menggunakan suara atau bunyi-bunyian sebagai tanda yang disepakati untuk berkomunikasi dengan masyarakatnya. Melalui bunyi tertentu yang dihasilkan oleh sebuah alat misalnya lonceng, kentungan dll. Manusia menggunakannya sebagaib tanda atau alat berkomunikasi. Pada perkembangan selanjutnya bunyi yang telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat kemudian disusun menjadi nada, yakni suara yang teratur getarnnya dalam setiap detik. Nada atau bunyi yang teratur, baik tinggi maupun rendahnya kemudian diatur dan disusun menjadi sebuah musik.

Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik.


2. Pengertian Musik Tradisional

Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal. Contoh di Indonesia adalah musik gamelan.
 

Musik tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun-menurun.



3. Latar Belakang Musik Tradisional

Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini, diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki nsifat turun-temurun secara tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak, Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini. Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merupakan kekayaan dan cirri khas dari masyarakat suku dan daerah pemiliknya.

Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis msik yang muncul atau klahir dari budaya daeraqh secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana.

Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sedrhana dan kental dengan unsure kedaerahannya.



2.1 Fungsi Musik (tradisional) 
 
Fungsi Individual  
Melalui musik seseorang dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gejolak jiwa, perasaan, atau kegalauan yang terpendam dalam dirinya. Melalui syair lagu yang diubahnya, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes kondisi yang ada dilingkungannya, serta dapat pula mengungkapkan rasa cinta dan kekagumannya terhadap sesame manusia, alam, dan sang pencipta. Jadi seni apapun termasuk seni musik yang dapat dipakai sebagai media ekspresi yang dapat membaerikan kepuasan batin bagi pencipanya.


Fungsi Sosial 
Musik memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Hal itu dapat kita saksikan dimana musik sering diperdengarkan pada sebuah upacara adat, upacara kenegaraan, penyambutan tamu, pesta, dan lain-lain. Apakah yang akan terjadi apabila suatu pesta rakyat tanpa musik? Tentunya pesta itu tidak akan meriah. Sebuah pertunjukan tari akan kacau apabila secara tiba-tiba musik yang mengiringinya berhenti ditengah jalan. Hal yang sama akan terjadi pada gereja tanpa lonceng atau litany, atau masjid tanpa bedug. Hal tersebut tentunya akan kehilangan roh kekhidmatannya.

Bagi masyarakat, kehadiran seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social, diantaranya sebagai berikut.
 
Media Rekreasi atau Hiburan  
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilagkan perasaan jenuh dan bosan terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair dan iringan musik, kita dapat menikmati keindahannya.

Media Komunikasi
 
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antaretnis, bahkan antarnegara bisa dilakukan dengan seni musik. Saat ini terdapat fenomena baru dalam mempertemukan karya pemusik tradisional dengan pemusik modern yang disebut dengan kolaborasi. Melaliu bahasa musik, syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan tertentu dapat disampaikan dengan lebih indah. 

Media Pendidikan
 
Diantara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur. Secara filosofis titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak tersebut. Seni dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik mental serta tingkah laku seseorng agar berubah menjadi kondisi yang lebih baik, antara lain memperhalus perasaan, bersikap santun, berprilaku lemah lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur. 

Media Pemujaan  
Musik (vocal) memainkan peranan penting alam kegiatan beribadah atau kegiatan keagamaan, seperti pemujaan kepada kepada sang Pencipta seperti yang dilakukan di Pura, Gereja, atau Masjid. Dalam agama islam, lagu-lagu pujian banyak diiringi dengan pukulan rebana, sedangkan di Gereja didiringi dengan piano, gitar atau alat msik lainnya.


2.3 Jenis- jenis Musik Daerah

Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik tradisional dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada umumnya, musik daerah di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:

a. Musik Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur

Musik daerah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain berupa gamelan. fungsinya sama, yaitu untuk mengiringi pergelaran wayang kulit, ludruk, ketoprak, dan tari-tarian.

b. Musik Daerah Jawa Barat
Jawa barat memiliki banyak musik daerah yang khas, di antaranya adalah gamelan dengung, calung, tarling, dan angklung. Irama musiknya bermacam-macam. Ada yang berirama lembut, seperti yang ditampilkan pada musik dengumg dan gending Cianjuran, tetapi ada pula yang berirama rancak (cepat, dinamis, dan meriah), seperti musik yang mengiringi pertunjukan sisingaan.

c. Musik Daerah Jakarta

Ada beberapa musik daerah yang berasal dari Jakarta, antara lain gambang kromong dan tanjidor. Instrumen musik tersebut diberi nama gambang kromong karena instrumen intinya terdiri atas gambang dan kromong. Susunan instrumen gambang kromong terdiri atas gambang, yaitu instrumen yang terdiri atas gambang, yaitu instrumen yang terdiri atas bilah-bilah kayu yang disusun dengan urutan nada do re mi fa sol. Unsur- unsur alatnya berupa kromong, rebab,suling, gendang, kecrek, gong serta kempul.

d. Musik Daerah Sumatra
Ada beberapa musik daerah yang berasal dari sumatera, di antaranya talempong dari Sumatra barat, gambus dan orkes Melayu dari Riau, dan tata ganing, atau musik gondang, dari batak (Sumatra utara).

e. Musik Daerah Kalimantan

Musik daerah yang berasal dari Kalimantan di pengaruhi oleh daerah lain. Ada beberapa alat musik yang di gunakan, Antara lain rebab, gender, gambang, dan suling.

f. Musik Daerah Sulawesi

Ada beberapa jenis alat musik daerah yang berasal dari Sulawesi,diantaranya gendrang bulo, dan indiokordo.

g. Musik Daerah Nusa Tenggara

Jenis musik didaerah nusa tenggara banyak di ppengaruhi oleh musik daerah jawa.alat musik yang terkenal khas dari daerah ini adalah sasando.

h. Musik Daerah Papua

Musik yang berupa gendering yang bermotif khas papua, alat musik lainnya adalah rebana, gong, tifa, dan rebab.

i. Musik Daerah Bali


Musik daerah bali adalah gamelan yang tampilannya tidak beda jauh dengan gamelan jawa.

Thursday, October 11, 2012

POLA HIASAN

POLA HIASAN


Pola hiasan mempunyai arti konsep atau tata letak motif pada bidang tertentu sehingga menghasilkan ragam hias yang jelas arahnya. Dalam membuat pola hiasan harus dilihat fungsi bendanya dan penempatan harus tepat.

Macam-macam pola :

Pola Pinggiran
  • œPola serak : penempatan motif pada seluruh permukaan benda dengan prinsip pengulangan dan irama, yang memiliki jarak, bentuk dan ukuran yang sama, serta dapat diatur ke satu arah, dua arah maupun ke semua arah.
  • œPola berdiri : penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan bagian bawah lebih berat dari pada bagian atas.
  • œPola bergantung : penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan bagian atas lebih berat dari pada bagian bawah, semakin kebawah semakin ringan.
  • Pola beranting : penempatan motif pada tepi atau seluruh permukaan benda dengan prinsip perulangan, saling berhubungan dan ada garis yang berhubungan dan ada garis yang menghuubungkan motif yang satu dengan yang lainnya.
  • œPola berjalan : penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip asimetris dan perinsip perulangan, motif diatur dan dhubungkan dengan garis melengkung sehingga napak seperti tidak diputuskan.

Pola membuat
  • œPola memanjat : motif disusun pada garis tegak lurus kemudian motif memanjat atau naik dengan cara membelit atau merambat pada garis tegak lurus.
  • œPola menurun : motif disusun pada garis tegak lurus kemudian motif menurun dengan cara membelit-belit atau merambat pada garis tegak lurus.
  • œPola sudut : penempatan motif pada sudut dengan tujuan menghidupkan sudut benda tersebut dan tidak dapat diletakkan pada bidang lingkaran.
  • œPola memusat : penempatan motif pada permukaan benda yang mengarah kebagian benda atau ruangan.
  • œPola memancar : penempatan motif pada permukaan benda yang bertolak dari focus mengarah keluar. Pola hiasan memancar keluar, seperti benda bersinar memancarkan cahaya.
  • œPola bidang berarutan : penempatan motif pada bidang geometris (segitiga,segi empat dan lain-lain) secara beraturan.

Macam-macam teknik merengga :


  1. Menggambar
    Yaitu teknik merengga atau menghias benda dengan cara memberi gambar pada permukaan benda, yang dapat dilakukan dengan cara berbagai macam teknik menggambar dalam tekstil, yaitu :
    - Batik tulis dan cap - Printing
    - Sablon - Jumputan
  2. Mengukir
    Yaitu teknik merengga atau menghias benda dengan cara mengukir permukaan benda dengan bantuan menggunakan alat pahat atau benda tajam lainnya. Biasanya benda yang dibuat adalah perabot dari kayu.
  3. Menggarnir
    Yaitu salah satu teknik yang diterapkan dalam bidang boga dengan materi berupa bagian hidangan itu sendiri atau bagian lainnya yang menunang, dalam bidang busana disebut garnitur, yang tujuannya untuk mempermudah dan meningkatkan mutu pakaian, biasanya berupa lipit-lipit jarum, renda dan lainnya.
  4. Membordir atau menyulam
    Yaitu salah satu teknik menghias suatu benda dengan cara menambah atau mengubah bagian-bagian dari struktur benda (kain/tekstil) dengan menggunakan perangkatnya.

  5. Mengkolase atau menempel
    Yaitu salah satu teknik merengga atau mengias suatu benda dengan cara menempelkan hiasan pada permukaan benda dengan cara dijahit atau di lem.




WARNA ASLI DAN KHAYAL
 
Ragam hias baru dapat ditempatkan dengan warna asli dan khayal. Langkahnya dimulai dengan menggambar bentuk aslinya dengan warna aslinya, kemudian di gambar kembali bentuk aslinya dengan warna yang tidak sama seperti warna aslinya (warna khayal).

Warna asli ialah warna yang terdapat pada benda alam. Yang dimaksud dengan benda alam adalah daun, bunga, manusia, binatang, batu dan bentuk alam lainnya. Dalam membuat ragam hias baru hendaknya kita mengenal warna-warna asli dari benda-benda alam tersebut.

Warna khayal adalah warna yang tidak seperti warna aslinya. Merubah warna asli menjadi warna baru. Dengan warna yang berbeda (warna khayal) maka kita dapat menggunakan ragam hias baru tersebut dengan tujuan kita.

MERENGGA

Suatu benda terlihat indah dan terasa bagus dikarenakan adanya dekorasi yang dituangkan kedalam benda tersebut antara lain dengan memberikan ragam hias yang harmonis. Ragam hias dapat berasal dari alam dan buatan. Ragam hias dapat diubah bentuknya atau yang biasa disebut Merengga.

Merengga atau merubah bentuk dapat diartikan sebagai berikut :
  • œMenyederhanakan bentuk asli dengan mempertahankan ciri khusus benda tersebut.
  • œMenyusun motif baru dengan merangkai bentuk yang salah lalu disederhanakan.
  • œMerubah bentuk asli dari suatu sumber menjadi bentuk baru yang bersifat dekolatif tetapi ciri khusus dari sumber tersebut tidak hilang.

Benda yang dapat direngga yaitu :
  • œ Benda alam : manusia, hewan dan tumbuhan.
  • œ Benda buatan : benda-benda yang dibuat dengan alat mekanik (penggaris,jangka) yang berbentu geometris.

Cara merengga, sebagai berikut :
  • œMenggambar bentuk asli dari beberapa arah pandangan. Misalnya tampak depan, samping, belakang, samping, bawah, dsb.
  • œMencari bagian yang akan menjadi objek. Menggambar gaya tersebut menurut gaya sendiri.

BENTUK ASLI

Bentuk asli adalah bentuk yang terdapat pada benda alam maupun benda bebas. Yang dimaksud benda alam adalah daun, bunga, manusia, binatang dan lainnya. Yang dimaksud dengan benda bebas adalah boneka, kursi, meja, baju dan lainnya. Dalam usaha kita mencari dan menemukan bentuk-bentuk baru, hendaknya kita mengenal dan menghayati serta menghargai bentuk yang terdapat di alam terlebih dahulu.

Dengan cara menggambar dari alam, menggambar secermat-cermatnya, anda akan memperoleh kepekaan terhadap keindahan bentuk yang terdapatt di alam.

DESAIN KEMASAN KRIPIK

DESAIN KEMASAN KRIPIK SINGKONG



Berikut ini adalah desain kemasan atau packaging design kripik singkong Merk LEE. Kata Lee merupakan sebagian nama yang diambil dari nama pemiliknya. Semoga bisnisnya berkembang pesat ya Pak.


MINIMALIST DESIGN


                    TAMPILAN DEPAN                                TAMPILAN BELAKANG




FULL DESIGN
 

                        TAMPILAN DEPAN                        TAMPILAN BELAKANG

KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

Bahan Ajar
 

BAB I

KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK


A. Pendahuluan



Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa menjadi semangat dalam belajar, seperti yang didengungkan sebagian guru selama ini. Ketika siswa merasa bosan dengan salah satu mata pelajaran, maka dinyanyikanlah sebuah lagu. Pendidikan seni musik pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk manusia seutuhnya. Melalui pembelajaran yang terarah seni musik dapat dijadikan sebagai alat media guna membantu mencerdaskan kehidupan, mengembangkan manusia yang berbudaya yang memiliki keseimbangan otak kanan dan kirinya (keseimbangan akal, pikiran, dan kalbunya), dan memiliki kepribadian yang matang.

Kemampuan yang anda miliki, nantinya akan berguna ketika mengambil keputusan dalam hal penentuan sasaran belajar (tujuan pembelajaran), materi, alat dan media, sumber bacaan, serta evaluasi pembelajaran baik dalam tatanan perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran.

  1. Deskripsi Singkat
Mata kuliah pendidikan seni musik secara garis besar membahas tiga bagian pokok, yaitu (1) ekspresi, (2) apresiasi, dan (3)  kreasi seni musik, baik secara teori maupun praktik.
Pendidikan seni musik mencakup konsep dan pentingnya seni musik, unsur-unsur seperti: irama, notasi, birama, melodi, tanda kunci dan tanda mula, tangga nada, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna), bentuk dan struktur lagu, vokalia, pengalaman musik, praktik pembelajaran seni musik dan relevansi seni musik dengan pembelajaran di sekolah dasar, permasalahan pembelajaran seni musik.



  1. Relevansi dengan pengalaman mahasiswa dan manfaat setelah terjun ke lapangan
Pernahkah saudara punya pengalaman tentang seni musik? Pertanyaan ini adalah hal yang biasa saja, akan tetapi kalau kita sadari pertanyaan ini merupakan sesuatu yang sering kita alami setiap hari misalnya mendengarkan lagu-lagu yang kita sukai, menyanyikan lagu-lagu yang diminati, membaca notasi musik, memainkan alat musik (gitar, pianika, recorder, dan lain-lain), kadang tanpa disadari setelah mendengar musik tubuh kita juga ikut bergerak mengikuti musik tersebut. Hal itu adalah pengalaman musik yang kita lalui di kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran seni musik di bangku perkuliahan akan memberikan kontribusi kepada mahasiswa sebagai salah satu cara untuk mengelola pembelajaran seni musik di sekolah dasar. Seni musik akan berkaitan dengan karakteristik siswa yang cenderung “Belajar, bernyanyi, dan bermain”. Karakteristik siswa akan berkorelasi dengan tingkat motivasi siswa untuk belajar. Jika karakteristik ini kita berikan, maka seharusnya motivasi siswa akan meningkat. Hal inilah yang akan diakomodir oleh pembelajaran seni musik. Bisakah guru mengakomodir kebutuhan siswa tersebut?

  1. Kompetensi Pendukung
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat:
§  Menjelaskan pengertian seni musik
§  Menjelaskan karakteristik seni musik
§  Menjelaskan tujuan seni musik
§  Menjelaskan fungsi seni musik

B.     Penyajian
  1. Konsep dan Pentingnya Pendidikan Seni Musik
Depdiknas, (2006:611) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengemukakan tentang SK dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural.  Pada bahasan ini dikaitkan dengan pendidikan seni musik. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.  Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan  kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara.  Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
                  Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.
                    
  1. Pengertian Seni Musik
Para pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi tentang seni musik menurut pemahaman mereka, akan tetapi pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat membuat pengertian atau defenisi menurut pemikiran sendiri dengan mengacu kepada pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar.
Sudarsono (1992:1) Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.
Rien (1999:1) Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan ekspresi.
Jamalus (1991:1) Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur  musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu atau komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat-alat musik.
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan

  1. Karakteristik Seni Musik
Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
§  Pendekatan “Belajar dengan Seni”
Pendekatan ini menekankan pada proses pemerolehan dan pemahaman  pengetahuan yang didapatkan dengan kegiatan seni musik misalnya siswa belajar menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka dengan mempelajari lagu tersebut siswa dapat mengetahui dan memahami sikap apa yang terdapat pada lagu. Siswa seharusnya tahu tentang apa yang diceritakan lagu, dan dari pengetahuan tersebut mereka bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa lagu Indonesia Raya mengingikan terwujudnya sikap cinta tanah air, kebanggaa terhadap tanah air, dan sikap mempertahankan tanah air, serta menanamkan jiwa patriotis. 
§  Pendekatan “Belajar Melalui Seni”
Pendekatan ini menekankan pada pemahaman emosional yang tercermin ke dalam penanaman nilai-nilai atau sikap yang terbentuk melalui kegiatan berkesenian. Seperti dalam menyanyikan sebuah lagu, dituntut untuk membuat keteraturan tempo/ketukan. Apabila kita tidak bisa mengikuti tempo tersebut, maka lagu yang dibawakan menjadi kacau atau tidak teratur. Jadi melalui bernyanyi akan tertanam sikap disiplin yang tinggi untuk membuat keteraturan.
§  Pendekatan Belajar tentang Seni”
Penekanan ini lebih menekankan pada pembelajaran tentang penguasaan materi seni musik yang tergambar pada unsur-unsurnya seperti irama, birama, notasi, melodi, tangga nada, bentuk/struktur lagu, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna).   

  1. Ruang Lingkup Seni Musik
Pendidikan seni musik secara garis besar terdiri dari 2 (dua) aspek yang saling berkaitan. Aspek tersebut adalah unsur ekspresi dan unsur apresiasi. Unsur ekspresi meliputi cara penyampaian atau penampilan seni musik yang berdasarkan proses penguasaan materi seni musik yang dipelajari, sedangkan  unsur apresiasi adalah sikap untuk menghargai dan memahami karya musik yang ada.
Ruang lingkup pendidikan seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal seperti dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.

  1. Fungsi Seni Musik
Rien (1999:1) mengemukakan tentang pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.
Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang indah, diperlukan konsentrasi penuh, keseriusan, dan kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.
Berdasarkan beberapa pandangan tentang fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.
§  Pendidikan seni musik sebagai sarana/media ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang. Perasaan dapat berupa sedih, gembira, risau, marah, menyeramkan atau sesuai dengan masalah yang dihadapi. Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam memunculkan karya-karya baru.
§  Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi
Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain.
§  Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain
Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan kegiatan yang bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus memberikan kegiatan penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak secara pisik dan psikis.
§  Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat.
Setiap siswa memiliki potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan seni musik di tekankan untuk memberikan pemupukan yang terus menerus sehingga diperlukan upaya efektif untuk menumbuhkan bakat siswa.
§  Pendidikan seni sebagai media kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan  dengan kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diperlukan untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.


C.    Penutup
Rangkuman

1.              Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.
2.              Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan.
3.              Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
4.              Ruang lingkup pendidikan seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal seperti dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.
5.              Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.
6.              Fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.


Tes formatif
Petunjuk Jawaban Tes
1. Bacalah kembali uraian konsep dan pentingnya pendidikan seni musik.
2. Berikan penjelasan yang lebih lengkap dengan argumen yang didasari pendapat para ahli.

Soal
    • Buatlah pengertian seni musik berdasarkan pemahaman sendiri.
    • Kembangkanlah 3 karakteristik pendidikan seni musik menurut pengalaman anda.
    • Jelaskanlah ruang lingkup pendidikan seni musik
    • Buatlah langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan fungsi seni musik.








D.    Daftar Pustaka

Atan Hamdju, dan Armilah Windawati. 1986. Pengetahuan Seni Musik untuk SMA, SPG dan Sederajat Jilid I. Jakarta: Mutiara Sumber Widya
AT. Mahmud. 1996. Musik Di Sekolah Kami. Jakarta: Depdikbud
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP
______2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Jakarta: Puskur
______2007. Model Penilaian Kelas (SD/MI/SDLB). Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
______2009. Panduan Teknis Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Tingkat Nasional. Jakarta
Jamalus. 1991. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Depdikbud
Kumpulan lagu wajib nasional
Kumpulan lagu daerah nusantara
Kumpulan lagu anak-anak
Oemar Hamalik. 2006. Pendidikan Guru; Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara
Riawinarta. 2007. Seni Musik; Perlu Pembelajaran Produktif, Bukan Reprodukti (on-line) dalam  http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0709/24/jogja/1042770 diakses tanggal 10/12/2008
Rien Safrina. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Debdikbud
Syafii. 2002. Kertakes. Jakarta: Universitas Terbuka





E.     Senarai
§  Apresiasi       : Kemampuan untuk menghargai
§  Dinamik        : Berhubungan dengan keras atau lebutnya sebuah musik
  dinyanyikan atau dimainkan
§  Ekspresi       : Ungkapan perasaan seseorang
§  Eksplorasi     : Memunculkan segala sesuatu atau potensi yang terdapat
  pada diri siswa.
§  Etude           : Lembaran potongan notasi untuk latihan
§  Harmonisasi  : Keselarasan, keseimbangan, kesetaraan
§  Kreatif         : Sifat untuk menciptakan hal-hal baru
§  Ornamentasi : Hiasan untuk memperindah
§  Sensitifitas   : Kepekaan seseorang terhadap seni musik
§  Tempo         : Berhubungan dengan cepat atau lambatnya sebuah musik
 dinyanyikan atau dimainkan
§  Vokal           : bentuk penyajian seni yang berhubungan dengan suara
  manusia