Sunday, July 15, 2012

SULAMAN

SULAMAN

Sulaman ada dua macam, yaitu sulaman putih dan sulaman berwarna.
Bahan yang digunakan yaitu : 
  1. tenunan rapat adalah bahan disilang dengan polos dan rapat. 
  2. kain bagi, misalnya strimin, bahan kotak-kotak, garis-garis, dll. 
  3. tenunan jarang ata tembus terang, organdi, file, dll.

  1. Sulaman putih
    Adalah satu teknik sulaman yang menggunakan bahan dasar benang dengan warna senada atau bisa juga warna benang dikerjakanpada tenunan rapat. Jenis-jenis sulaman putih adalah :
    • tenunannya rapat 
    • warna benang sama sesuai warna 
    • berasal dari Eropa 
    • motifnya kecil-kecil dan tidak boelh runcing 
    • lebar miotif tidak boleh lebih ½ cm
Macam-macam sulaman putih
A. Sulaman Inggris
            Adalah salah satu teknik sulam putih yang dikerjakan pada tenunan rapat dan mempunyai motif tertentu, warna benang sewarna dengan warna bahan.
Ciri-cirinya :
  • dikerjakan diatas tenunan rapat 
  • warna benang senada dengan warna bahan 
  • ragam hias tidak boleh terlalu rapat 
  • harus menggunakan motif tertentu


motif sulaman putih
(                 tulisannya hilang                )

Syarat ragam hias :
·        Dikerjakan pada bahan tembus terang
·        Dibagian baik terlihat hanya seperti bayangan
·        Warna benang harus agak tua dari warna bahan
·        Dibagian buruk terdapat tusuk flannel
·        Dibagian baik terdapat tusuk tikam jejak

2. Sulaman berwarna
       Adalah salah satu teknik sulaman yang dikerjakan pada bahan yang berwarna dan dikombinasikan macam0macam warna-warna benang.
A. Sulaman Fantasi
            Adalah sulaman yang mempergunakan bermacam-macam tusuk hias kurang lebih tiga tusuk hias dan tiga warna benang. Sulaman ini dapat digunakan untuk menghiasi berbagai macam pakaian atau pun lenan rumah tangga. Bahan yang dihias tidak terbatas, semacam bahan yang dihias tidak terbatas, semua macam bahan yang polos dan berbagai macam benang hias dapat dipergunakan.
Syarat ragam hias : 
  • Ragam hias dikerakan dengan minimum tiga tusuk hias 
  • Tusuk hias digunakan dengan bentuk ragam hias 
  • Bentuk ragam hiasnya tidak terbatas dapat berupa bentuk asli, renggaan, meruncing, melengkung, dll 
  • Menggunakan berbagai kombinasi warna

B. Sulaman bebas
      Adalah sulaman yang digunakan untuk menghias dinding atau vigura, menggunakan berbagai macam teknik menghias kain, dengan bahan dan tusuk hias yang disesuaikan dengan teknik menghias kain tersebut serta mempunyai ragam hias bebas dan mem[unyai cerita atau tema.
Syarat ragam hias : 
  • Disusun sedemikian rupa sehingga mengandung suatu makna atau cerita. 
  • Menggunakan minimum 3 macam teknik menghian kain dengan tusuk hias yang sesuai. 
  • Warna bahan dan bahan disesuaikan dengan teknik menghias kain tersebut tanpa mengabaikan bentuk dan fungsi benda.

Penempatan :
  • Sebagai pengisi ragam hias yang sudah ada 
  • Untuk menghias benda


TEKNIK MENGHIAS KAIN


Teknik melekatkan

Teknik ini menggunakan bahan yang panjang dan tidak terputus yaitu melkat benang, pita, renda, dan biku-biku. Bahan tersebut diletakkan pada kain dengan mempergunakan tusuk hias yang fungsinya selain untuk meletakkan pita juga berfungsi untuk hiasan.

Syarat-syarat ragam hias :
  • Ragam hias tidak boleh putus-putus.
  • Tusuk hias di letakkan pada tempat yang tepat sehingga fungsi tusuk hiasnya tercapai.
  • œGunakan kombinasi warna yang indah, sesuai dan cocok.
  • œRagam hias disesuaikan dengan fungsi dan bentuk bendanya.
Teknik lengkapan
Teknik menghias kain dengan cara melengkapkan perca kain pada benda yang akan dihias. Perca kain dapat diletakkan pada bagian baik atau bagian buruk benda yang akan dihias. Perca yang sama atau berbeda tenunannya yang dengan benda yang akan dihias.
1. Aplikasi
    Adalah meletakkan secamping kain pada kain yang lain bagian baiknya dengan menggunakan tusuk hias. Bahan yang dapat di hias dengan teknik aplikasi adalah sesuai jenis bahan, baik polos, berbunga, kotak-kotak dan sebagainya. Begitupun untuk kain pelekatnya, benang hias yang di gunakkan hendaknya yang kuat dan lentur aplikasi dikerjakan pada bagian baik benda.

2. Inkrustasi
     Adalah meletakkan secamping kain lain pada bagian buruk kain yang akan dihias dengan menggunakan tusuk hias. Untuk kain pelekatnya pada inkrustasi ini cukup satu warna saja atau menggunakan kain tula. Jadi yang dipotong (digunting) untuk motif adalah kain yang di hias. Pada bagian yang sama dengan kain yang akan dihias yaitu dengan menggunakan bahan yang tembus pandang.
3. Lengkap yang sama
    Adalah meletakkan secamping kain pada bagian buruknya dengan menggunakan tusuk hias. Untuk kain pelekatnya menggunakan bahan yang tembus pandang. Jadi yang dipotong (digunting) untuk motif adalah kain yang di hias. Pada bagian yang sama dengan kain yang akan dihias yaitu dengan menggunakan bahan yang tembus pandang.
Syarat ragam hias : 
  • Ragam hias jangan terlalu kecil.
  • œ Ragam hias jangan runcing.
  • œSifat dan bentuk ragam hias disesuaikan dengan bentuk dan fungsi bendanya.
  • œ Gunakan kombinasi warna yang baik.


TUSUK SILANG

Sulaman tusuk silang dikerjakan pada kain dengan motif polos, namun tenunan nya dapat dihitung dengan kain strimin. Untuk menggambarkan ragam hias pada sulaman tusuk silang diperlukan kertas berkotak-kotak kecil. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menciptakan ragam hiasnya,yaitu: Jenis benda yang akan beri hias (busana /lenan) untuk menentukan bentuk ragam hiasnya. Tempat ragam hias pada benda untuk menentukan ukuran. Teknik sulaman yang digunakan macamnya adalah tusuk silang biasa, tusuk silang holbein, tusuk asisiden, tusuk tapiseri.
Tusuk silang ada 4 macam yaitu : 
  1. Tusuk silang biasa adalah ragam hias langsung diisi dengan tusuk silang. 
  2. Tusuk silang asisi adalah ragam hiasnya dibiarkan kosong dan backgruondya diisi satu warna dasar tusuk silang dang dipinggirannya dengan tisu holbein.
  3. Tusuk silang tapiser adalah ragam hias diisi gengantusuk yang penuh menutupi backgruond.  



MERUBAH CORAK

Sulaman pada kain bercorak :
            Sulaman ini dikerjakan pada kain bagian bermotif tertentu atau geometris seperti kotak-kotak, bulat-bulat, garis-garis, atau bintik-bintik dengan motif teratur dan berukuran ± ¾ cm. warna bahan dan warna motif tidak boleh lebih dari dua warna.
Teknik yang dilakukan pada sulaman ini adalah :
a. Teknik menghias corak :
yaitu corak geometris tersebut dihias dengan menambahkan tusuk hias pada motifnya menggunakan tusuk hias boleh saja, dan warna benang boleh berbeda.
b. Teknik merbah corak :
yaitu corak yang sudah ada dirubah dengan tusuk silang tertentu, sehingga corak atau motifnya berubah. Warna benang tidak boleh berbeda dari salah satu warna.




Smock

Digunakan untuk menghias busana atau lenan rumah tangga yang menggunakan lipit-lipit atau kerut-kerut. Smock terdiri dari dua atau satu tusuk hias (tusuk lelujur atau flannel). Smock ada dua macam, yaitu :
Sistem Eropa
Adalah menghias diatas kain bagi yang berkerut rata lalu pada bagian baik kain diberi macam-nacam tusuk hias.
Sistem Jepang
Adalah menghias kain polos pada bagian kain dengan menggunakan tusuk balut sehingga pada bagian baik tecipta motif (melati,palm,nanas,silang tikar, dll).
Syarat Ragam Hias
Arah ragam hias selalu horizontal dan tidak pernah berbentuk sudut. Ragam hias berbentuk hiasan tetapi bergantung. Tusuk yang digunakan adalah tusuk tangkai, flanel, jelujur dan piquer.


B. Sulaman Perancis
      Salah satu teknik sulaman putih, yaitu dikerjakab pada tenunan rapat dengan warna senada dengan warna bahan dan mempunyai cirri khusus membuhul kebagian baik. Pada mulanya sulaman ini digunakan untuk monogram, simbol dan lambing. Digunakan untuk menendal saku batu, ujung krah, atau ujung sapu yaitu berupa singkatan inisial nama.
Syarat ragam hias : 
  1. Lembarnya tidak boleh lebih dari ½ cm
  2. Bentuk ragam hias tertentu seperti batang, garis dan bentuk-bentuk kaku dan disusun seindah mungkin.
  3. Sulaman disesuaikan dengan tusuk pipih, cordun (tusuk tikam jejak dan lubang) dan tusuk pengosi.
C. Sulaman
            Adalah suatu teknik sulaman putih yang dikerjakan pada tenunan rapat (kosong) bahan dam mempunyai ciri-ciri khas berlubang-lubang. Keindahan sulaman ini terletak pada ragam hias yang memiliki brides (lebatan) brides tersebut diletakkan didalam atau diluar ragam hias.
Syarat-syarat (kosong) :
  1. Berlubang-lubang/brides
  2. Menggunakan tusuk festoon
  3. Ragam hias jangan terlalu kecil
  4. Ragam hias bebas dan jangan runcing
  5. Lubang jangan bertemu/berhimpit
Penempatan :
·        Untuk menghias benda
·        Untuk mengisi bidang

D. Sulaman bayangan

Terawang
Sulaman terawang terjadi karena pencabutan benang lungsin atau pakan atau kedua-duanya yang akan menghasilkan suayu daftar isi yang berbentuk lurus, membujur, atau melingkar. ()
            Terawang selain untuk menghias juga digunakan untuk menyesuaikan tepi busana atau lenan rumah tangga. Kombinasi warna yang digunakan umumnya monokromatik dan analog atau biasa juga kontras. ()

Syarat ragam hias :
  • Berbentuk lajur lurus karena lajur benang yang dicabut.
  • Terdapat lobang-lobang kecil apabila beberapa helai benang diikat dengan tusuk terawang. Apabila benang pakan dan benang lusin yang dicabut maka benang-benang tersebut berbentuk persegi.
  • Besar lajur terawang tergantung pada jumlah benang yang dicabut.
  • Gunakan kertas millimeter blok untuk membuat ragam hias.

Terawang ada 5 macam
1. Terawang biasa
            Adalah teknik menghias kain yang dikerjakan pada kain bagi atau tenunan jarang dengan cara mencabut helai tenunan pada satu kain (lungsin atau pakan). Helaian benang yang tertinggi dihias (kosong) berkelompok dengan variasi tusuk hias balut. Syaratnya sisa-sisa benang yang tertinggal masih nampak atau terlihat. Contoh :


2. Terawang Punto Tirat
            Adalah teknik menghias kain yang dikerjakan pada kain bagi atau tenunan jarang dengan cara mencabut helai tenunan pada satu kain (lungsin atau pakan). Kemudian sisa benang yang sudah dicabut diisi dengan tusuk anyam timbal balik atau tusuk point the reprise.

SISIPAN TULA dan MENGHIAS TULA

Sisispan Tula dikerjakan pada kain dengan tenunan tula yaitu kain yang ditenun sedemikian rupa sehingga terjadi lubang-lubang segi enam atau segi delapan. Teknik ini digunakan dengan mengisi lubang-lubang tusuk jelujur. Arah sispan benang mengikuti krah lubang-lubang tenunan tula, sehingga membentuk ragam hias yang berupa garis lurus, bersudut atau agak melengkung. Dan seluruh ragam bergabung tidak terputus. Cara menghias tula dengan dua cara, yaitu :
1. Menghias tula dengan jelujur rapat dan timbal balik.
2. sisispan tula denagn macam-macam tusukan hias.